Serangan jantung adalah kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan cepat untuk menyelamatkan nyawa. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, biasanya karena penyumbatan arteri koroner. Gejala serangan jantung termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, keringat dingin, dan pusing. Jika Anda mendapati seseorang mengalami serangan jantung, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menanganinya sebelum bantuan medis tiba:
1. Hubungi Layanan Darurat
Langkah pertama yang harus dilakukan saat seseorang mengalami gejala serangan jantung adalah segera menghubungi layanan darurat (misalnya 119 di Indonesia). Semakin cepat bantuan medis datang, semakin besar peluang penyelamatan. Jangan menunggu terlalu lama untuk melihat apakah gejalanya mereda, karena waktu sangat penting dalam situasi seperti ini.
Baca juga: bimbel kedokteran ui
2. Bantu Korban Tetap Tenang
Cobalah untuk membuat orang yang terkena serangan jantung tetap tenang dan duduk atau berbaring dengan posisi setengah duduk. Jangan biarkan mereka berdiri atau berjalan, karena bisa memperburuk kondisi jantung. Menjaga ketenangan dapat membantu mengurangi tekanan pada jantung dan memperlambat perkembangan serangan.
3. Longgarkan Pakaian yang Ketat
Jika korban mengenakan pakaian yang ketat, seperti dasi atau ikat pinggang, longgarkan untuk membantu melancarkan pernapasan dan mengurangi ketidaknyamanan. Pastikan mereka mendapatkan udara segar dengan membuka jendela atau pintu di sekitar mereka.
4. Berikan Aspirin (Jika Tersedia)
Jika korban sadar dan tidak alergi terhadap aspirin, Anda bisa memberikan aspirin dengan dosis rendah (biasanya 300 mg). Aspirin membantu mengencerkan darah dan dapat membantu melancarkan aliran darah ke jantung. Namun, pastikan korban mengunyah aspirin, bukan menelannya langsung, untuk efek yang lebih cepat.
Baca juga: bimbel karantina kedokteran
5. Jika Tidak Sadar, Lakukan CPR
Jika korban tidak sadarkan diri dan tidak bernapas, atau jika denyut nadinya berhenti, segera lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). Langkah ini sangat penting untuk menjaga aliran darah ke otak dan organ vital lainnya. Tekan dada korban di tengah dengan kekuatan sedang dan ritme cepat (sekitar 100–120 kali per menit), hingga bantuan medis tiba. Jika Anda terlatih, Anda juga dapat memberikan napas buatan setelah setiap 30 kali tekanan dada.
6. Gunakan AED Jika Tersedia
Jika Anda berada di tempat umum yang menyediakan Automated External Defibrillator (AED), gunakan alat tersebut sesuai petunjuk untuk memberikan kejutan listrik kepada korban. AED membantu mengembalikan ritme jantung yang normal saat serangan jantung.